f(x)

Friday, October 8, 2010

Pedrosa absen di Sepang


Dani Pedrosa mengakui, dia sulit—bahkan mustahil—membendung Jorge Lorenzo untuk menyegel gelar juara dunia MotoGP 2010 di Sepang. Pasalnya, pebalap Spanyol tersebut tidak bisa tampil di GP Malaysia akhir pekan ini.

Memang, Pedrosa menjadi satu-satunya pebalap yang bisa menghentikan langkah Lorenzo, meskipun cukup sulit. Akan tetapi, pebalap Repsol Honda ini mengalami nasib sial karena kecelakaan saat latihan pertama pada Jumat (1/10/2010) di Sirkuit Motegi, Jepang. Kecelakaan itu membuat tulang selangkanya patah.

Meskipun sudah menjalani operasi pada hari Sabtu kemarin dan sekarang sudah keluar dari klinik bedah, Pedrosa tampaknya mustahil tampil di GP Malaysia pada Minggu (10/10/2010). Dia mungkin baru bisa membalap lagi di GP Australia pada 17 Oktober mendatang.

"Leher saya masih kaku, begitu juga dengan bagian belakang bahu saya sehingga targetnya adalah membalap lagi di Australia," ujar Pedrosa. "Peluangnya sangat kecil untuk membalap di Malaysia. Namun, target realistisnya adalah tampil di Australia."

Nah, dengan kenyataan ini, jalan Lorenzo menuju tangga juara dunia menjadi sangat mulus. Dengan selisih poin 69 dan tersisa empat seri lagi, Lorenzo hanya perlu meraih enam poin atau finis ke-10 di Sepang. Sebuah hal yang pastinya sangat mudah diraih Lorenzo jika melihat performanya sepanjang musim ini.

Cedera tersebut telah menutup peluang Pedrosa untuk meraih gelar pertama di arena MotoGP. Walau demikian, sang pebalap tetap bersyukur karena proses penyembuhan berjalan lancar.

"Saya sudah melakukan pengecekan hari ini dan hasilnya menunjukkan bahwa pelat di tulang selangka saya sudah menyatu dengan baik dan ada kemajuan pesat setelah operasi," papar Pedrosa.

"Kondisi saya sudah jauh lebih baik dalam dua hari ini, dan saya akan menjalani rehabilitasi pasif bersama fisioterapis saya. Saya belum bisa menggerakkan lengan, tetapi dengan pemijatan sudah lebih baik."

"Memang sangat menyedihkan karena hal ini terjadi ketika kami sedang berada dalam momentum bagus. Namun, kami harus menerimanya."

No comments:

Post a Comment